PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Pengertian pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seseorang pemimpin(manajer). Pengambilan keputusan (decision making) diproses oleh pengambilan keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan (decision).Keputusan-keputusan ini akan menimbulkan aktivitas-aktivitas, sehingga proses manajemen dapat terlaksana. Keputusan akan menimbulkan aktivitas dan atau mengakhiri aktivitas.
Kenapa pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen?
1. Keputusan merupakan permulaan dari semua kegiatan manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual, kelompok maupun secara institusional.
2. Keputusan ditujukan untuk masa yang akan dating, efek (hasil)-nya akan berlangsung atau berguna pada hari-hari yang akan dating, sementara hari yang akan datang itu tidak menentu serta penuh dengan beraneka macam resiko.
3. Keputusan akan menciptakan masalah (aktivitas), tetapi keputusan juga akan menyelesaikan masalah.
Pengambilan keputusan ini merupakan tugas utama seorang manajer, bahkan manajer diberi gaji oleh perusahaan justru untuk mengambil keputusan yang baik, tepat, dan menguntungkan perusahaan yang dipimpinnya. Setiap pengambilan keputusan harus bertanggung jawab terhadap resiko keputusan yang diambilnya.
Menurut G.R Terry:
Pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai’’pemilihan alternative kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternative yang ada’’.
Menurut Theo Haiman:
Inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan ,suatu pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat suatu keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran-
dan pemecahan masalah.
Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktivitas-aktivitas pada masa yang akan datang.
Dari definisi-definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan bahwa ‘’pengambilan keputusan adalah proses bagaimana menetapkan suatu keputusan yang terbaik,logis,rasional, dan ideal berdasarkan fakta,data, dan informasi dari sejumlah alternatif untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dengan resiko terkecil, efektif,dan efisien untuk dilaksanakan pada masa yang akan datang’’.
Macam-macam keputusan
Keputusan jika dikaji dari proses pengambilan keputusan dikenal atas ‘’Keputusan Auto Generated dan Keputusan Induced’’.
a. Keputusan Auto Generated
Keputusan semacam ini diambil dengan cepat dan kurang memperhatikan, mempertimbangkan data, informasi, fakta, dan lapangan keputusan. Keputusan Auto Generated ini kurang baik, sebab resikonya besar.Tetapi jika seorang decision maker dapat melakukannya dan berhasil baik maka pemimpin tersebut akan cepat maju. Keputusan Auto Generated ini biasanya diambil dalam keadaan gawat. Misalnya pimpinannya harus secepatnya mengambil keputusan sebelum terlambat dan hancur.
b. Keputusan Induced
Keputusan Induced diambil berdasarkan scientific management atau manajemen ilmiah, sehingga keputusan itu logis, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya relatif kecil ; Cuma proses pengambilan keputusan lebih lambat.
Pada dasarnya tujuan kedua macam keputusan itu sama, yakni ‘’ untuk mencapai hasil yang terbaik dan resiko yang sekecil-kecilnya’’.
Pengambilan keputusan(decision maker) itu adalah manajer(pemimpin) baik secara ‘’ individual decision maupun group decision’’ yang mempunyai kewenangan untuk memutuskannya.
Individual decision, keputusan’’hanya’’ditetapkan oleh seorang manajer; sedangkan para bawahan hanya dapat berpartisipasi memberikan saran-saran, pendapat-pendapat, dan informasi saja, tetapi tidak berhak untuk ikut memutuskannya.
Kebaikannya:
1. Keputusan dapat diambil secara cepat.
2. Penanggung jawab jeputusan itu jelas.
3. Biaya pengambilan keputusan relatif kecil.
4. Kecakapan seorang manajer dapat dimanfaatkan.
Keburukannya:
1. Keputusan itu kurang baik , sebab kemampuan decision maker terbatas.
2. Prestise manajer akan berkurang, jika keputusannya ternyata salah.
3. Realisasi keputusan mengalami kesulitan , sebab para bawahan kurang meresapinya.
4. Pembinaan bawahan kurang diperhatikan , karena mereka tidak diikutkan dalam menetapkan keputusan, akibatnya kesinambungan pimpinan organisasi kurang terjamin.
Group decision, Keputusan itu ditetapkan oleh para anggota group, baik atas hasil mufakat dan musyawarah, maupun atas voting. Dalam proses pengambilan keputusan anggota group ikut berperan aktif membicarakan tujuan dari ‘’keputusan , resiko , dan dampak keputusan serta ikut menetapkan keputusan tersebut’’.
Kebaikannya:
1. Keputusan relative lebih baik , logis, ideal, sebab merupakan hasil pemikiran dari bebera orang.
2. Kecenderungan untuk bertindak otoriter dapat dihindarkan.
3. Kerja sama relative akan dapat ditingkatkan diantara sesama anggota group.
4. Resiko dan dampak negative dari keputusan semankin kecil.
5. Pembinaan para anggota grup akan lebih baik.
Keburukannya:
1. Pengambilan keputusan relative lama , bahkan sering bertele-tele.
2. Biaya pengambilan keputusan relative lebih banyak.
3. Penanggung jawab pengambilan keputusan kurang jelas.
4. Minoritas kadang-kadang terpaksa menyetujui keputusan karena kalah suara.
Group decision ini hanya dapat diterapkan dalam organisasi komite dan dalam pimpinan presidium saja, dimana para anggota mempunyai hak suara yang sama, misalnya dalam MPR, DPR, dan Koperasi.
2.Basis pengambilan keputusan
Basis pengambilan keputusan(decision making) yang dilakukan oleh manajer(decision maker) biasanya didasarkan atas:
a. Keyakinan;
b. Intuisi(suara hati);
c. Fakta-fakta;
d. Pengalaman(experience)
e. Kekuasaan(Authority)
3.Teknik-Teknik Pengambilan Keputusan
Manajer dalam pengambilan keputusan dapat melakukannya dengan teknik-teknik:
1. Operation Research
Yaitu dengan penggunaan metode-metode scientific (yang meliputi teknik-teknik(matematis) dalam analisis dan pemecahan suatu masalah tertentu; penerapan teknik ini adalah usaha inventarisasi.
2. Linear Programming
Yaitu dengan menggunakan rumus-rumus matematik yang disebut juga Vektor analysis.
3. Gaming War Games
Yaitu dengan teori yang biasanya digunakan untuk menentukan strategi.
4. Probability
Yaitu dengan teori kemungkinan yang dapat diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal yang tidak normal, mengenai sebuah keputusan yang dipertimbangkan dan diperhitungkan.
5. Ranking and Statistical Weighting
Yaitu dengan cara:
1) Melokalisasi berbagai factor yang akan mempengaruhi keputusan terakhir;
2) Menimbang factor-faktor yang dapat dibandingkan dan yang tercakup di dalam setiap alternative.
John Robert beishline mengemukakakan bahwa pemecahan masalah dapat dilakukan dengan cara:
1. Managemen konvensional (tradisional), masalah yang dihadapi manajer diselesaikan berdasarkan tindakan-tindakan yang diambilnya pada masa lalu.jadi ,selalu berdasarkan tradisi. Dalam hal ini pengalaman manajer memegang peranan penting. Pemecahan dengan cara ini kurang efektif dan efisien, hanya bersifat untung-untungan saja.
2. Manajemen sistematis, manajer memecahkan masalah yang dihadapinya berdasarkan pengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain yang menghadapi masalah yang kira-kira sama. Penyelesaian yang dipergunakan orang lain dengan berhasil baik, dipakai sebagai pedoman dan dipraktekkannya.
3. Manajemen ilmiah (scientific management), manajer dalam memecahkan masalah yang dihadapinya terlebih dulu mempelajarinya dengan seksama, membuat suatu patokan untuk bekerja, mengumpulkan data, informasi dan fakta, menetapkan pemecahan sementara, dan memeriksa kembali pemecahan tersebut
Scientific management adalah suatu cara yang berupa pemeriksaan dan analis yang logis, yang mengarah kepada keputusan yang efektif.
Prosedur pengambilan keputusan harus dilakukan dengan baik dan cermat, supaya resiko keputusan itu relative kecil. Harus dihayati bahwa setiap keputusan selalu menghadapi resiko, dan resiko ini menjadi tanggung jawab decision maker.
Aspek-aspek pengambilan keputusan, yaitu:
1. Pribadi dan kepribadian si decision maker.
2. Sifat masalah yang dihadapi.
3. Pandangan dan kecakapan factual decision maker terhadap masalah yang dihadapi.
4. Kondisi institusional(lembaga) bersangkutan.
5. Situasi umum yang menjadi lingkungan sekitar.
Faktor-faktor penolong pengambilan keputusan adalah sebagai berikut;
1. Harus diperhatikan emosi dan aturan-aturan, baik yang tangible maupun intangible.
2. Setiap keputusan harus mendorong tercapainya tujuan.
3. Suatu keputusan tidak selalu memuaskan semua pihak.
4. Hanya ada satu pilihan yang paling memuaskan atau terbaik.
5. Pengambilan keputusan adalah mental action dan harus ditransfer kedalam physical action.
6. Pengambilan keputusan yang efektif memerlukan waktu, dana, data informasi, dan data fakta yang cukup.
7. Membuat keputusan dalam prakteknya, membutuhkan kecakapan, pengalaman dan imajinasi.
8. Pengambilan keputusan merupakan awal dan mata rantai aktivitas.
9. Setiap keputusan harus dilaksanakan.
Data dalam pengambilan keputusan
Pengumpulan data harus dilakukan dan data itu haruslah memenuhi persyaratannya.
Syarat-syarat data itu adalah:
1.Data itu harus berasal dari sumber resmi
2. Data merupakan data terbaru
3. Data itu harus berhubungan langsung dengan masalah yang bersangkutan.
4. Data itu harus benar-benar dapat dipercaya
5. Data lengkap tidak sebagian-sebagian saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar